Biologi 10 | Kingdom Animalia
Kingdom Animalia
Image Source : slideshare.net
.................................
1. Ciri Animalia
1. Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel).
2. Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri).
3. Sel bersifat eukariotik (sudah memiliki membran inti sel).
4. Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan.
5. Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual.
6. Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n).
7. Memerlukan oksigen.
8. Tidak memiliki dinding sel.
2. Perbedaan Hewan Vertebrata dan Invertebrata
1. Hewan Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang, merupakan jenis hewan yang memiliki struktur, baik sel maupun jaringan tubuh yang lebih sempurna apabila dibandingkan dengan invertebrata. Sedangkan,
Hewan Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang dan juga tulang belakang, serta susunan anatomi tubuh yang masih sangat primitive dan sederhana.
2. Hewan vertebrata memilki tali, yang mana merupakan perpanjangan dari kumpulan syaraf, dan juga merupakan tempat dimana sel – sel saraf saling terkumpul, yang mana tidak dimiliki oleh hewan invertebrata manapun.
Hewan Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang, struktur (sel/jaringan) tubuh yang lebih sempurna dari invertebrata.
Hewan Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang dan juga tulang belakang, susunan anatomi tubuh yang masih sangat primitive dan sederhana.
3. 3 tipe saluran air pada Porifera
1. Tipe Askonoid (Ascon) air-ostia-spongosoel-oskulum.
2. Tipe Sikonoid ( Sycon) air-ostia-inkuren-radial-spongosoel-oskulum.
3. Tipe Leukonoid ( Leucon) air-ostia-rongga rongga spongosoel-oskulum.
4. Siklus Hidup Ubur-Ubur (Aurelia aurita)
Siklusnya ialah dengan menyatukan sel telur betina dan sel sperma jantan, yang kemudian akan menghasilkan zigot.
Lalu, zigot akan terus berkembang hingga menjadi blastula. Setelah itu, akan menjadi planula disertai dengan tumbuhnya bulu – bulu yang kecil ditubuhnya.
Setelah itu, akan berubah menjadi polip, kemudian membentuk medusa dan terus berkembang hingga kepala dari ubur-ubur keluar.
Fase yang terakhir yaitu ketika medusa dewasa terus berkembang biak hingga menghasilkan sel sperma jantan dan sel telur betina. Dan kembali lagi fasenya dari awal terbentuknya.
Zigot akan terus berkembang menjadi blastula yang akan menjadi planula. Planula akan berubah menjadi polip, membentuk medusa hingga kepala dari ubur-ubur keluar. Medusa dewasa terus berkembang biak hingga menghasilkan sel sperma jantan dan sel telur betina. Dan kembali lagi fasenya dari awal terbentuknya.
Menyatukan sel telur dan sel sperma yang akan menghasilkan Zigot-Blastula-Planula (disertai dengan tumbuhnya bulu – bulu yang kecil ditubuhnya)-Polip-Medusa-Kepala ubur ubur keluar-Medusa Dewasa (menghasilkan sel sperma dan sel telur)-kembali ke fase awal terbentuknya.
5. 3 Kelas pada Filum Platyhelmintes
1. Turbellaria (cacing bulu getar),
2. Trematoda (cacing hisap),
3. Cestoda (cacing pita)
6. Contoh cacing pada Filum Nemathelmintes
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut), parasit pada usus halus manusia.
2. Ascaris suilue, parasit pada usus babi.
3. Ascaris megalochepala, parasit pada usus kuda.
4. Necator americanus, parasit pada usus manusia.
5. Enterbius vermicularis (cacing kremi).
7. Sistem pencernaan pada Annelida
Annelida sudah mempunyai alat pencernaan makanan, mereka mencerna makanannya secara ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
Annelida sudah mempunyai alat pencernaan makanan, mencerna makanannya secara ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
8. Ciri-ciri Mollusca
1. Merupakan hewan multiselular(memiliki banyak sel) yang tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata).
2. Habitatnya di air maupun darat.
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syarafOrgan ekskresi berupa nefridia.
7. Memiliki radula (lidah bergigi).
8. Hidup secara heterotrof (tidak dapat menghasilkan makanan sendiri).
9. Reproduksi secara seksual.
9. Fungsi Sistem Ambulakral pada Echinodermata
Sistem ambulakral adalah sistem saluran air pada anatomi Echinodermata yang berfungsi untuk bergerak, bernafas, atau membuka mangsa.
10. Fungsi Spinneret pada Kelas Arachnida
Spinneret pada Kelas Arachnida berfungsi sebagai alat pemintal benang sutera untuk membuat sarang. Dengan kata lain spinneret adalah alat yang berfungsi untuk mensekresikan benang pembangun jaring untuk menangkap mangsa.
Fungsi lain seperti :
1. Untuk memilin cairan protein elastik/cairan sutera menjadi serat sutera padat,
2. Untuk membuat sarang anyaman penjerat mangsa,
3. Untuk membantu pergerakan laba-laba berayun dari satu tempat ke tempat lain,
4. Membuat kantung telur, dan
5. Melindungi lubang sarang.
11. Cara adaptasi ikan air laut dan ikan air tawar
-Cara adaptasi ikan air laut adalah dengan banyak minum tetapi sedikit mengeluarkan urine yang pekat (hipertonik) karena ikan air laut memiliki kadar garam dalam tubuh lebih rendah daripada lingkunganya sehingga air dari tubuh ikan keluar ke lingkungan secara osmosis.
-Cara adaptasi ikan air tawar adalah dengan sedikit minum tetapi banyak mengeluarkan urine yang tidak pekat (hipotonik) karena ikan air tawar memiliki kadar garam dalam tubuh lebih tinggi daripada lingkungannya sehingga air dari lingkungannya masuk ke tubuh ikan secara osmosis.
Cara adptasi yg dilkukan oleh ikan air laut dan air twar adlh untk brtjuan sebagai penyeimbangan kadar gram yg ad di tubuh ikan dgn lingkungannya
12. Proses Metamorfosis Sempurna pada Katak
Tahapan metamorfosis sempurna pada katak dimulai dari telur – kecebong(berudu) – nimfa (katak muda) – imago (katak dewasa).
1. Fase Telur
Fase metamorfosis katak, berawal dari fase telur. Pada fase tersebut berhabitat dalam air. Katak jantan melakukan perkawinan dengan katak betina. Pada saat katak betina bertelur, akan meletakkan telurnya di dalam air supaya aman. Jumlah telur katak betina mencapai ±20.000 buah. Setelah katak betina bertelur, akan meninggalkan telurnya begitu saja. Jadi seluruh fase dari siklus hidup katak tanpa didampingi oleh sang induk. Untuk umur telur katak selama ±3 minggu. Kemudian telur katak akan menetas dan fase telur berakhir.
2. Fase Kecebong/Berudu
Setelah telur menetas maka akan berubah menjadi kecebong. Kecebong dengan jumlah banyak ini akan memakan cangkangnya sendiri. Fase ini akan berjalan selama kurang lebih 5 minggu hingga menjadi katak muda. Kecebong akan berkembang dengan adanya kedua kakinya dan membentuk organ-organnya.
3. Fase Nimfa/Katak muda
Setelah 5 minggu menjadi kecebong maka katak akan berkembang menjadi katak muda. Katak muda akan berlangsung selama 3 minggu saja selanjutnya menjadi katak dewasa. Katak dewasa di tandai dengan terbentuknya paru-paru untuk dia bernafas di daratan. Dan otomatis insang akan menghilang dan mengalami perubahan derastis.
4. Fase Imago/Katak dewasa
Setelah terbentuknya paru-paru untuk katak bernafas di darat maka katak akan menjadi katak dewasa. Katak dewasa akan berumur sekitar 11 minggu. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa metamorfosis katak cukup singkat. Katak ini sudah cepat melompat kedaratan (tanah). Selanjutnya katak jantan dan betina akan mengalai pembuahan.
Tahapan metamorfosis sempurna pada katak dimulai dari telur – kecebong(berudu) – nimfa (katak muda) – imago (katak dewasa).
Berawal dari fase telur selama ±3 minggu. Kemudian telur katak akan menetas menjadi kecebong. Setelah ±5 minggu katak menjadi katak muda selama 3 minggu saja selanjutnya menjadi katak dewasa yaang akan berumur sekitar 11 minggu.
Dimulai dari Fase Telur (selama ±3 minggu)-Fase Kecebong/berudu(selama ±5 minggu)-Fase Nimfa/katak muda(selama 3 minggu)– Fase Imago/katak dewasa berumur 11 minggu).
13. Karakteristik jantung yang dimiliki kelas Reptilia
Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik, tetapi sekat antarbilik belum sempurna. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur.
Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik (2 atrium dan 2 ventrikel), tetapi sekat antarbilik belum sempurna. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur.
14. Fungsi pundi-pundi hawa pada Aves
1. Membantu pernapasan saat burung terbang (menyimpan udara).
2. Membantu memperbesar siring (sumber suara) sehingga suara dapat menjadi keras.
3. Menyelubungi organ dalam sehingga tubuh tidak terasa dingin.
4. Mencegah hilangnya panas tubuh secara berlebihan.
5. Memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh saat berenang.
Pundi-pundi hawa pada aves berfungsi untuk Membantu pernapasan saat burung terbang (menyimpan udara),Membantu memperbesar siring (sumber suara) sehingga suara dapat menjadi keras,Menyelubungi organ dalam sehingga tubuh tidak terasa dingin,Memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh saat berenang.
15. Kelas Mamalia bereproduksi secara vivipar. Vivipar adalah salah satu cara perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan. Dengan pembuahan sel jantan terhadap sel telur betina di dalam tubuh induknya, kemudian mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dilahirkan dalam bentuk individu baru yang sejenis, Proses ini biasa disebut dengan melahirkan atau beranak.
Vivipar adalah salah satu cara perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan. Dengan pembuahan sel jantan terhadap sel telur betina di dalam tubuh induknya, yang mengalami pertumbuhan hingga dilahirkan dalam bentuk individu baru yang sejenis, Proses ini biasa disebut dengan melahirkan atau beranak.
Komentar
Posting Komentar